Melalui
Rumah Sakit,
Melaui
epidemi dan wabah, melalui gagal jantung,
Melalui
sakit jiwa, melalui stroke,
Allah
mengingatkan kita bahwa "hidup itu rapuh"
Melalui
pemakaman di rumah duka, kidung kematian yang dilantukan saat pembaringan
terakhir,
prosesi
pemakaman yang menyedihkan,
Melalui
nama nama yang terukir di atas nisan kuburan,
Melalui
kenangan kita akan mereka yang telah tiada,
Allah
menyadarkan kita bahwa "hidup itu singkat"
Melalui
raut muka anak anak yang mengemis di jalan,
Melalui
kaki si pincang yang diseret sepanjang trotoar,
Allah
berkata bahwa "hidup itu berat"
Melalui
patah hati seorang gadis,
Melalui
air mata yang meleleh, hati yang hancur,
Allah
berbisik bahwa "hidup itu mengecewakan"
Melalui
kecelakan,
Melalui
harapan yang membumbung tinggi kemudian lenyap
ditelan
keputusasaan,
Allah
memperingatkan kita bahwa "Hidup itu lemah"
Melalui
kerapuhan, Allah menepuk pundak kita dan berkata
Engkau
memerlukan Aku
Melalui
kematian, Allah mengulurkan tanganNYA
Akulah
satu satunya kehidupan
Melalui
penderitaan
Allah
berteriak kepada dunia yang tuli
Melalui
kekecewaan, Allah menawarkan Penghiburan dan satu satunya sukacita sejati
yaitu
diriNYA
melalui
kelemahan
Ia
menyadarkan kita bahwa kita tak dapat sendiri
kita
memerlukan kekuatanNYA
melalui
semuanya itu
kita
mengerti bahwa Dia adalah ALLAH
Dia
adalah Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar