Rabu, 26 Oktober 2011

Allah Berbicara



Melalui Rumah Sakit,
Melaui epidemi dan wabah, melalui gagal jantung,
Melalui sakit jiwa, melalui stroke,
Allah mengingatkan kita bahwa "hidup itu rapuh"

Melalui pemakaman di rumah duka, kidung kematian yang dilantukan saat pembaringan terakhir,
prosesi pemakaman yang menyedihkan,
Melalui nama nama yang terukir di atas nisan kuburan,
Melalui kenangan kita akan mereka yang telah tiada,
Allah menyadarkan kita bahwa "hidup itu singkat" 
Melalui kemiskinan,
Melalui raut muka anak anak yang mengemis di jalan,
Melalui kaki si pincang yang diseret sepanjang trotoar,
Allah berkata bahwa "hidup itu berat"

Melalui patah hati seorang gadis,
Melalui air mata yang meleleh, hati yang hancur,
Allah berbisik bahwa "hidup itu mengecewakan"

Melalui kecelakan,
Melalui harapan yang membumbung tinggi kemudian lenyap
ditelan keputusasaan,
Allah memperingatkan kita bahwa "Hidup itu lemah"

Melalui kerapuhan, Allah menepuk pundak kita dan berkata
Engkau memerlukan Aku
Melalui kematian, Allah mengulurkan tanganNYA
Akulah satu satunya kehidupan

Melalui penderitaan
Allah berteriak kepada dunia yang tuli
Melalui kekecewaan, Allah menawarkan Penghiburan dan satu satunya sukacita sejati
yaitu diriNYA
melalui kelemahan
Ia menyadarkan kita bahwa kita tak dapat sendiri
kita memerlukan kekuatanNYA

melalui semuanya itu
kita mengerti bahwa Dia adalah ALLAH

Dia adalah Allah



Tidak ada komentar:

Posting Komentar