Senin, 05 Desember 2011

Kunci Sukses: Fokus

Kunci kesuksesan Yesus menunaikan misiNYA terletak pada kemampuanNYA untuk tetap terfokus pada amanat Bapa dalam kondisi bagaimanapun.
Ketika Yesus memandang diriNYA, Ia dapat melihat berbagai macam kemungkinan yang menggoda. Menjadi Raja dunia adalah salah satunya, perhatikan kisah dalam Yohanes 6v15, ketika itu orang-orang melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, dan berkata "Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia." Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, Bayangkan betapa menariknya tawaran ini, dan apabila menjadi Yesus, sebagian besar dari kita akan memilih untuk mengikuti tawaran ini, menjadi raja dunia, melepaskan Israel dari Roma, menaklukkan bangsa bangsa kafir lainnya, dan melupakan  salib Golgota.


Bagaimana dengan kisah dalam Matius 16:22? Ketika Yesus mengatakan pada murid muridNYA bahwa Ia akan menderita dan mati, Petrus menarikNYA ke samping dan mengatakan bahwa sekali kali hal itu tidak menimpa diriNYA, Petrus mempertanyakan makna kematian Yesus dan meragukan misiNYA, tetapi Yesus menghardik dan mengusir Iblis dalam pikiran Petrus. Bukankah jauh lebih menyenangkan mengikuti anjuran Petrus daripada mati di kayu salib?
Yesus bisa saja mengikuti ajakan lingkunganNYA, menjadi filsuf dengan ajaranNYA, menjadi tabib ajaib dengan kemampuan medisNYA, membentuk agama baru yang lebih baik dari Yudaisme, tapi fokus Yesus mempertahankan Dia tetap berada dalam orbit misiNYA, dan pada akhirnya, Ia menjadi Anak Domba Allah yang menebus dosa manusia.
Berbeda dengan kita, Yesus tidak memiliki sekretaris, catatan pribadi, kalender elektronik ataupun telepon seluler, tetapi fokusNYA mengagumkan, dari kandang hina Betlehem sampai bukit Kalvari, tidak sekalipun Yesus keluar dari rel misiNYA. Iblis mencobaiNYA, para ahli Farisi menentangNYA, saudara - saudaraNYA menganggapNYA sakit jiwa, sepanjang penyaliban Ia dihina, disiksa, dipermalukan, tetapi tidak pernah Ia menyerah sebelum misiNYA tertuntaskan.
Jika kita ingin menyukseskan rencana Allah, inilah yang harus kita miliki: Hati yang terfokus pada Rencana Allah.

Dikutip dan Disadur dari karya MAX LUCADO, Just Like Jesus, bagian Hati yang Terfokus



Tidak ada komentar:

Posting Komentar