Senin, 05 Desember 2011

Kesuksesan Yesus


Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya (Yohanes 19v30)
 Apakah yang menyebabkan Yesus mengatakan hal tersebut? Apakah kata kata itu merupakan keluhan sebagai respon  penderitaan hebat yang dialami Putra Allah? Kita tahu benar bahwa prosesi penyaliban itu begitu mengerikan, tapi pastinya bukan itu yang menyebabkan Yesus berkata demikian.

Tidak, ketika Yesus mengatakannya, sesaat sebelum kematianNYA, Ia melihat sebuah misi yang telah berhasil dijalankan dengan sempurna,sebuah Tugas yang telah diselesaikan, serta sebuah janji yang telah digenapi. Tapi bagaimana mungkin Yesus dapat berkata demikian? Ketika Yesus disalib dunia tetap dipenuhi penderitaan, Masih ada banyak orang sakit, kelaparan, bodoh, bagaimana Yesus dapat berkata: Sudah Selesai?”
Jawabannya sederhana, karena Ia telah memenuhi panggilanNYA. Para murid mendengarNYA berkata, “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.” (Yohanes 4v34). Para pengikutNYA mendapatiNYA mengucapkan, ”Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." (Lukas 19v10). Dan Orang orang yang mengikutiNYA mendengar, ”Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Markus 10v45).
Inilah tujuan kedatangan Yesus. Ia tidak datang dari Surga sebagai seorang filsuf untuk mengajarkan kebijaksanaan, Ia tidak datang sebagai seorang tabib, Ia tidak datang sebagai seorang pemimpin yang membebaskan Israel secara politis. Bukan itu, Ia datang sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia, Ia datang untuk mati dan menderita demi umat manusia, sehingga dunia boleh menerima keselamatan kekal. Oleh sebab itu, ketika penyaliban telah dijalankan, Yesus berkata, “Sudah selesai.” Dan menyerahkan nyawaNYA.
Inilah kisah sukses yang sesungguhnya: YAITU KETIKA KITA TELAH MENGGENAPI KEHENDAK ALLAH DALAM HIDUP KITA.
Dan apakah kehendak Allah itu? Kita semua mengetahui bahwa: ALLAH “MENGHENDAKI SUPAYA JANGAN ADA YANG BINASA, MELAINKAN SUPAYA SEMUA ORANG BERBALIK DAN BERTOBAT” (2 Petrus 3v19).
Karena kita diciptakan untukNYA, dan demi kemuliaanNYA (Roma 11v36), maka KerinduanNYA untuk keselamatan manusia haruslah menjadi kerinduan kita, cita cita kita, serta alasan keberadaan kita. Praktisnya untuk masing masing kita mungkin akan berbeda, tetapi misi utama ini merupakan motivasi yang sama bagi kita semua.
Bukankah sangat indah nantinya, ketika kita sampai di akhir hidup kita, menjemput kematian dan berjumpa dengan Kristus Yesus, kita menengok ke belakang, melihat tahun tahun yang telah kita lalui, dan  mengetahui bahwa kita telah menjadi  bagian rencana Bapa untuk keselamatan manusia.
Dan kita dapat berkata kepada Yesus,”Sudah Selesai.”
Bukankah kita semua sangat menanti nantikan hari itu?

Dikutip dan Disadur dari karya MAX LUCADO, Just Like Jesus bagian Hati yang Terfokus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar